Senpai~ I Love You

8/08/2012 06:00:00 PM Hikari 0 Comments

Title : Senpai~ I Love You
Author : Hikayoo
Casts : 
     Yofita 
      Ryosuke Yamada as Michael
      Yuto Nakajima as Steve
      
Genre : Romance, friendship
Rating : G


"Ketika hal buruk terjadi, itu artinya kamu akan menerima hal terbaik di dalam hidupmu. Percayalah dan sentuhlah telapak tanganku."


   Tidak berbeda dari sebelumnya, ternyata setelah 1 bulan berlibur musim panas, sekolahku tetap saja begini. Melihat teman-teman sekelasku juga tidak ada yang bertambah. Oh....jangan sampai aku mendapatkan kebosanan di kelas ini...
     Aku menengok ke arah pintu dan sosok cowok menjadi perhatianku dan juga SEMUA teman sekelasku. Bisa dipastikan, aku tidak pernah melihat cowok ini. Di dalam mimpi? Tidak pernah. Di dunia nyata? Aku yakin, aku baru kali pertama melihat cowok ini.
     "Ahhhh.... Kakkoii !" teriak semua teman-teman yang bergender sama sepertiku. Aku hanya diam saja dan memperhatikan dengan saksama.
      "Fi, dia ganteng banget!" ucap Cleo, teman sebangku ku sambil menaruh kedua tangannya di dadanya dan ikut berteriak juga. 
     "So, memangnya kenapa kalau dia ganteng?" ucapku enteng dan aku pergi keluar kelas. Ia tidak perduli. Ia tetap dalam kebahagiaannya menatap cowok ganteng yang baru saja masuk kelas kami.
     Aku menerobos gerombolan cewek-cewek yang sedang berkerumunan di depan pintu yang sedang menempelkan diri mereka ke cowok ganteng ini. "Permisi!" ucapku sambil lewat di antara mereka.
       Tiba-tiba, kakiku tersandung dan aku terjatuh tepat di bawah kaki cowok ini. MALU. Itu kata pertama yang muncul di otakku. Wajahku memerah dan aku mencoba untuk berdiri dengan sikap biasa saja. Tapi, belum sempat aku berdiri, aku melihat ada uluran tangan dan aku mendengar ada yang berkata, "Pegang tanganku, aku akan membantumu untuk berdiri." Aku mendengar itu dengan jelas. Aku menonggakkan kepalaku dan melihat siapa orang itu... dan TERNYATA dia! Cowok ganteng itu.Aku menerima uluran tangannya dan cepat-cepat pergi keluar kelas. 
      

***
    Dua bulan pun telah berlalu...
    Cowok ganteng yang menjadi pujaan cewek-cewek di kelas kami yang bernama Michael ini menjadi dekat denganku karena insiden yang menyebalkan itu. Aku menjadi bahan gosipan satu sekolah karena aku dekat Michael. Sebenarnya aku telah menjaga jarak sejauh mungkin dengannya, namun, dia tetap saja mendekatiku. Mungkin dia suka padaku?? Ya, itu bisa saja terjadi,kan?
    "Yofi, boleh aku bicara sebentar denganmu?" Michael mengagetkanku dari lamunanku tentangnya. Dengan berat hati aku menerimanya.
        "Ada apa sih?" tanyaku.
        "Ikut saja.." kemudian ia menarik tanganku dan mengajakku keluar kelas.
      "Lepas dong!" aku berusaha melepaskan genggamannya, namun terlalu kuat. Akhirnya aku mengikutinya saja.
       "Here!" ia menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Ia menaruh senyumannya padaku, namun itu sama sekali tidak terlihat seperti senyuman. Lebih tepatnya, ia bingung.
       "Jangan membuang waktuku dengan percuma hanya untuk melihatmu gelisah seperti ini ya.. Lebih baik, aku kembali ke kelas saja," aku balik badan dan melangkahkan kakiku untuk kembali.
         "Tungg~~" Michael menahanku.
         "Senpai~~" tiba-tiba Cleo memanggil Senpai . Aku bingung dia memanggil kepadaku atau Michael. Kami satu kelas, tapi dia memanggil dengan sebutan yang seharusnya tidak perlu disebut untuk sepantaran kami.
         "Ha??" sahut Michael.
        "Ano, ano.... Senpai, i love you!" ucapnya dengan nada manja dan cukup membuat telingaku tiba-tiba sakit.
        "WHAT?!" teriakku dalam hati.
        Michael juga tersentak kaget mendengar pengakuan yang sangat jujur dari bibirnya. "Hah? Maksud kamu?" Michael semakin sulit bernafas.
        "Senpai~ aishiteru yo..." ucapnya sekali lagi. Ugghhh.... sekali lagi dia mengucapkan itu, sepatuku pasti melayang tepat di wajahnya.
       "Jadi ini maksud kamu? Mau menunjukkan pertunjukkan menjijikkan ini? Baka!" aku menginjak kakinya lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Ia menahanku, namun aku tidak menghiraukannya. Ia tidak menyerah ternyata.. Ia menghadangku dan langsung memelukku.
          "Aku mencintaimu, Fi. Bukan dia," katanya dengan suara parau. "Aku mencintaimu. Maukah kamu menjadi~~~" kalimat yang rancu, namun aku tau apa akhir dari kalimatnya. Sayang sekali, aku tidak mendengar kata terakhir itu. Tubuhku terasa berat. Ia tertidur? Tidak mungkin! Aku memanggilnya, namun tidak ada jawaban.
            "Senpai!" teriak Cleo dan menghampiri kami berdua. "Dia pinsan!"
           "Apa? Pinsan?!" aku dan Cleo mencoba menopangnya hingga ke ruang perawatan. Namun, akhirnya, ia dibawa ke rumah sakit karena kondisinya semakin memburuk.
           Aku semakin tidak mengerti dengan kejadian yang kualami hari ini. Awalnya, hanya menganggap ini hanya permainannya saja. Namun, semua pikiranku salah. Ah, yang penting sekarang adalah dia cepat sembuh dari sakitnya.
             "Cleo....!" panggilku saat aku menunggu di luar ruangan perawatan Michael.
             "Hai," ia duduk tepat di sampingku. Wajahnya tidak sesedih tadi.
             "Kok, kamu memanggil dia senpai ? Oh ya, apa yang dikatakan dokter tadi?"
             "Dia itu pernah tinggal kelas. Makanya, aku memanggilanya senpai. Kamu tidak tahu itu? Kamu kan sangat dekat dengannya. Oh ya, asmanya kambuh. Katanya sih karena dia kelelahan," ungkapnya. Aku menangkap perkataannya dengan baik-baik. "Oh ano.... maaf ya, aku berkata seperti itu tadi. Aku memang menyukai dirinya dan aku tahu dia tadi ingin mengungkapkan perasaannya padamu, jadi aku segera mengungkapkannya agar ia tidak jadi menngungkapkan itu kepadamu. Tapi ternyata, terjadi seperti ini."
             Aku mulai memahami lagi lebih dalam maksudnya padaku. "Iya, tidak apa-apa. Oh ya, kalau begitu, masuklah dan temani dia hingga kesadarannya kembali."
             "Tidak!" ia menahan tanganku. "Ia tidak akan mau. Dia itu hanya menyukaimu. Cepatlah masuk!" ia menarik tanganku dan membawaku ke dalam. Kemudian ia pergi dan menutup pintu.
             Aku menghampirinya, tepat di samping ia berbaring. "Ketika hal buruk terjadi, itu artinya kamu akan menerima hal terbaik di dalam hidupmu. Percayalah dan sentuhlah telapak tanganku," tiba-tiba air mataku membasahi pipiku sambil menggenggam tangannya. "Michael, cepatlah bangun! Jangan membuatku khawatir seperti ini."
            Tak lama, ia pun tersadar. Tangannya bergerak perlahan. Aku melihatnya tersenyum ke arahku. "Michael, akhirnya kamu sadar juga, " aku melepaskan tanganku dan mengusap air mataku.
              "Heheh... maaf ya membuatmu jadi repot seperti ini," ucapnya malu-malu. "Bagaimana jawaban dari pertanyaanku tadi?"
              "Hah? Ehm...... setelah kamu sembuh, akan kuberi tau... Jadi, jangan lama-lama tinggal di tempat ini," ujarku.
                "Benar yaa? Lihat, sebentar lagi aku sembuh dan tidak tinggal di sini lagi. Hahahaha..."
            Aku bahagia melihatnya sadar kembali dan pastinya satu kalimat sedarhana itu akan kuucapkan langsung ketika dia sembuh.
                Senpai~ I Love You. :D




TAMAT

0 komentar: