^JODOH YANG DIPERJODOHKAN^ (PART II)

11/09/2012 06:48:00 AM Hikari 0 Comments

^JODOH YANG DIPERJODOHKAN^
 (PART II)


Pagi ini, Rio sedang asyik merapihkan barang-barang di ruang tamu Om Pe. Hari ini, adalah tepat pada hari pertemuan satu etnis dengan Rio, Om Pe, dan yang lainnya. Ia ingin membantu pamannya sekaligus juga menarik perhatian Yofi. Sebenarnya, ia telah menaruh hati kepada Yofi sejak pertama ia melihatnya. Ada kharisma yang ia sendiri tidak tahu letaknya di mana. Yang ia tahu, itulah perasaan yang ia miliki dan tak dapat ia pendam terlalu lama.Namun, ia tidak tahu apakah Yofi mengetahui apa yang ia rasakan sejak ia pertama kali melihatnya dan tentang perjodohan konyol yang dilakukan oleh mamanya. 

Yofi datang dengan penuh senyuman bahagia yang terpancar dari dirinya. Ia menyapa orang-orang yang sedang asyik membereskan barang-barang di ruang tamu. Terutama Rio. Ia begitu terkesima melihat sosok gadis di depan matanya den tersenyum manis padanya. Rasanya ia ingin sekali memeluk gadis itu dan berkata, "Sudah beberapa hari ini kita tidak bertemu dan sekarang aku senang melihatmu kembali di sini."

"Rio, mana teman-teman yang lain?" tanya Yofi saat mendekat kepadanya.
"Hah? Ehm... gue nggak tau tuh. Lo sms saja mereka," ujarnya dengan grogi. Ia hampir tidak sempat berkata-kata.
"Oh, oke deh."
"Eh, Fi... " sambungnya.
"Iya, kenapa ?"
"Gue mau pulang nanti malem. Nanti ada yang mau gue bicarain sama elo. Boleh?" hampir saja barang yang ia pegang jatuh saking menahan rasa groginya berbicara dengan gadis itu.
"Sangat penting ya? Kok kamu grogi seperti itu?" tanyanya polos.
Rio benar-benar menjadi salah tingkah, "Ehm, iya penting. Ah, enggak kok gue nggak grogi. Serius. Hehe~~" sanggahnya.
"Oke deh. Eh, nanti gue bantu di dapur ya," lanjut Yofi. Rio hanya mengangguk saja.

Setelah acara selesai, Rio pun mengajak Yofi ke pojok ruang tamu. Yofi tetap mengikuti saja.
"Fi, elo tau nggak kenapa gue di sini?"
"Di sini? Di salatiga?"
"Iya."
Yofi menjawab tanpa berfikir panjang, "Iya gue tau."
"Jadi~~"
"Jadi, kamu itu dijodohkan dengan aku, kan?"
"Jadi elo udha tau itu?"
"Iya... "
"Aduh, maaf ya . Maafin mama gue. Dia memang senang banget jodohin gue dengan pilihannya dia gara-gara waktu itu ~~~ ah, nggak pentinglah. Yang penting sekarang, gue malahan jatuh juga ke pilihan mama gue. Kali ini," suaranya melemah ketika mengatakan hal yang sudah beberapa hari ini ingin ia ucapkan.
"Thanks, Rio. Tapi, aku sudah mengatakannya kepada mamaku dan juga mama kamu. Aku tidak bisa mengikuti perjodohan ini. Lagipula, aku sudah memiliki kekasih dan dia ada di anatara kita saat ini," Yofii akhirnya berbicara panjang. Rio mencari-cari pria yang dimaksudkan Yofi sebagai kekasihnya. Ia masih belum mengenal semua orang-orang yang ada di sini.
"Jadi, mama gue udah tau dan elo juga udah tau, sedangkan gue nggak tau apa-apa?" Rio mulai lemas menerimanya.
"Iya. Maaf ya, sebenarnya aku ingin kamu tahu saat kamu sampai di rumahmu. Kita tetap berteman, ya. Aku sangat senang sudah mengenalmu, Rio."
"Ya, maafin gue juga. Jadi buat elo seperti ini."


#Keeseokan harinya di rumah Rio...
"Ma, aku tidak akan mau dijodohkan lagi! Cukup aku merasakan seperti ini. Tolong beri aku kebebasan sekali ini, ma!" bentaknya saat di mereka sedang sarapan bersama.
"Kamu ini, baru begitu saja sudah menyerah. Lihat siapa yang datang..." ujar mamanya sambil menunjuk ke arah seorang gadis yang belum pernah ia lihat. "Itu yang akan mama jodohkan juga kepadamu."
"APAAAAAA??!!"

-TAMAT-
WARNING ! 
Cerita ini hanyalah fiktif belaka . Jika ada persamaan kejadian, nama, tempat, dsb. Mohon dimaafkan.

0 komentar: